AGAMA
YAHUDI
Yahudi
adalah nama suatu bangsa yang lazim disebut Israil atau Ibrani (Hebraw).
Bangsa
Ibrani adalah pecahan dari bangsa Kaldan/Babilon. Mereka mendiami daerah
sebelah barat sungai Euparat. Ketika mereka sudah jauh sekali tersesat dalam
hal akhlak dan kepercayaan agamanya, maka Tuhan membangkitkan tengah-tengah
mereka seorang Rasul, yaitu Nabi Ibrahim a.s. untuk menuntun mereka kejalan
yang benar.
Sebagian
bangsa Kaldan menerima dengan baik pengajaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim
a.s. sedang golongan yang berkuasa dan rakyat yang takut kepada maharaja Namruz
yang berkuasa pada waktu itu menolak ajaran Nabi Ibrahim a.s..
Nabi
Ibrahim dan rakyat yang iman kepadanya dianiaya dan disakiti, dikejar-kejar
hingga menderita bersama dengan Nabi Ibrahim.
Maka
hijrahlah mereka bersama Nabi Ibrahim meninggalkan kampung halamannya
"Babilonia" menyebrangi sungai Euphrat menuju daerah lain.
Orang
Babilonia menamai mereka dengan nama Ibrani, artinya orang yang menyebrang.
Dari daerah barat Euphrat Nabi Ibrahim dan pengikutnya meneruskan perjalanan ke
Syam sampai akhirnya ke "Kan'an" (kini Israil), dan mereka menetap
disana. Setelah Nabi Ibrahim a.s. wafat, Nabi Ishak putra beliau melanjutkan
tugas beliau memimpin umatnya, kemudian setelah Nabi Ishak wafat, Nabi Ya'qub
putra beliau yang memimpin mereka.
Nabi
Ya'qub mulau-mula menetapkan Kan'an, didaerah palestina, beliau mempunyai putra
12 orang anak, yaitu:
1.
Rubin, 7. D a n,
2.
Simeon, 8. G a d,
3.
L e w I, 9. Asjer,
4.
Yahuda, 10. Naftali
5.
Zebulon, 11. Y u s u f
6.
Isachar 12. Benyamin
Pada
zaman Nabi Yusuf, mereka pindah ke Mesir. Turunan Nabi Ya'qub yang 12 orang itu
berkembang di Mesir dan dikenal dengan nama "Bani Israil". Israil
gelar bagi Nabi Ya'qub, artinya orang yang amat taat berbakti kepada Allah.
Yahudi
nama yang dipakai kemudian, adalah sebutan yang dinasabkan kepada Yahuda, salah
seorang anak Nabi Ya'qub.
1. KEDATANGAN
NABI MUSA A.S.
Kira-kira lima belas
abad s.M. ketika bangsa Israil menderita dibawah telapak kaki kezaliman Firaun,
lahirlah Musa bin Amran dari keluarga Israil dinegeri Mesir. Menurut
undang-undang, putra tersebut harus dibunuh, karena itu dengan hati yang berat
sekali, ibunya meletakkan bayi itu kedalam peti dan dihanyutkannya disungai
Nil.
Pada suatu ketika Musa
ditemukan oleh putri raja Firaun yang sedang mandi, lalu dibawanya pulang dan
diangkat sebagai putranya sendiri.
Ketika Musa sudah agak
dewasa baru mengerti, bahwa dirinya adalah seorang dari Bani Israil. Setelah
dewasa ia mulai memikirkan, bagaimana cara melepaskan bangsanya dari
perbudakan.
2. MUSA
LARI KENEGERI MADYAN
Pada suatu hari, ketika
ia sudah dewasa, musa sedang berjalan-jalan didalam kota, tiba-tiba ia melihat
dua orang yang sedang berkelahi, seorang adalah dari kaum Firaun dan seorang
lagi dari Bani Israil. Musa memberi pertolongan pada orang Israil yang sudah
payah itu. Orang Egypte keluarga Firaun itu ditampar oleh Musa, tetapi Musa
sendiri menjadi kaget, sebab orang yang dipukulnya it uterus mati. Ia merasa
berdosa, sehingga ia segera memohon ampun kepada Tuhan lantaran membunuh orang
itu, walaupun maksudnya memukul bukanlah hendak membunuh.
Dengan matinya orang
yang tidak disengaja itu, ia terpaksa lari dari Mesir, karena Firaun dan
kaumnya hendak membunuhnya.
Dalam perjalanannya
sampailah Musa kenegeri Madyan di Semenanjung Sinai serta berlindung dirumah
Nabi Syu'aib a.s. Beberapa lama Musa tinggal disana bersama Nabi Syu'aib dan
kerasulan beliau diterima saat beliau akan kembali ke Mesir. Musa diangkat
Allah jadi Rasul untuk memimpin bani Israil. Ia mengalami pekerjaan berat yang sejalan
dengan kejadian-kejadian yang terdapat pada sejarah Rasul-rasul serta
orang-orang besar didunia. Musa diutus Allah untuk menginsafkan Firaun supaya
menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Firaun dengan angkuh menolak seruan ini, sedang
sebagian dari bangsa Egypte dan bangsa Israil mulai beriman kepada Musaa a.s.
3. MUSA
MENGHADAPI FIRAUN
Nabi Musa dalam
melaksanakan tugasnya, memohon kepada Tuhan agar saudaranya Nabi Harun diangkat
menjadi pembantunya. Kemudian Nabi Musa meneruskan perjalanannya kenegeri Mesir.
Disana beliau menyampaikan peringatan dan memberikan pengajaran kepada kaumnya,
sedang Firaun yang sombong itu selalu menolak kebenaran Musa.
Empat puluh tahun Musa
berjuang menghadapi Firaun dan selama itu Firaun menentang, tapi Musa dapat
berhasil menuntun dan mempersatukan Bani Israil yang beriman. Kemudian Tuhan
menitahkan kepada Musa untuk mendirikan tempat sembahyang bagi kaum Israil dan
agar Musa serta semua orang Israil selalu bertawakal kepada Tuhan.
Pada suatu ketika
dengan sedih dan khusuknya Nabi Musa dan Nabi Harun berdoa kepada Tuhan
mengadukan kezaliman Firaun yang menyesatkan manusia dari jalan yang benar.
Tuhan berfirman kepada
Musa : "Telah dikabulkan doa kamu wahai Musa dan Harun, hendaklah kamu
tetap teguh dalam pendirianmu dan jangan kamu ikut jalan orang-orang yang tidak
mengerti".
4. KELUAR
DARI MESIR
Untuk menyusun suatu
kekuatan yang seimbang Musa serta pengikutnya meninggalkan Mesir menuju ke
Palestina. Firaun segera mengerahkan tentaranya keluar bersama dia mengejar dan
menyusul Bani Israil sampai dipinggir laut Merah. Musa merasa terdesak, karena
apakah yang harus dilakukan dengan tentara sedikit melawan musuh yang banyak.
Tiba-tiba turunlah wahyu Tuhan dengan firman-Nya : "Pukulkanlah tongkatmu
dengan tenang ……….,maka meluaslah jalan terbentang, bukan lagi lautan yang
bergelombang. Berjalanlah Musa serta pengikutnya. Tentara Firaun dating
menyerang, tapi………yang dikejar terus jalan dilautan yang membentang antara
pinggir laut merah/Afrika dengan daratan Sinai. Tentara Firaun terus menyusul
dari belakang, tetapi ketika mereka sampai di tenggah-tengah jalan itu dengan
iradat Tuhan, air laut yang tersibak itu bertaut kembali dan tentara Firaun
musnah terkubur dilautan itu, ketika ia menghadapi sakaratul maut dalam
hempasan gelombang air, Firaun berkata; sekarang aku percaya kepada Tuhan,
tidak ada Tuhan melainkan Dia, Tuhan yang dipercaya oleh Bani Israil dan aku
sekarang menjadi muslim".
Tapi terdengarlah satu
suara dari alam gaib : "Engkau sekarang baru sadar, hai Firaun, padahal
selama ini engkau selalu berbuat onar dan ma'siat".
Sejak lepasnya belenggu
Firaun dan datangnya Musa dan kaumnya digurun Sinai, dimulailah sejarah bangsa
Israil yang penting itu.
Setelah sampai digurun
Sinai, Nabi Musa mengadakan perjamuan yang dinamainya Paskah untuk mensyukuri
semua pertolongan dan kurnia Tuhan atas lepasnya Bani Israil dari belenggu
kezaliman Firaun yang diderita dinegeri Mesir.
Limapuluh hari
kemudian, selanjutnya diadakan upacara yang kedua yang dinamai Pantekosta untuk
mensyukuri hasil panen yang dapat diusahakan dalam waktu belum lama itu. Nabi
Musa menetap di gurun Sinai kira-kira setengah abad lamanya.
5. NABI
MUSA MENERIMA TAURAT DAN PENDURHAKAAN BANI ISRAIL
Bani Israil sewaktu
dalam pimpinan Nabi Ibrahim menganut agama Tauhid. Setelah merantau mereka
meniru adat istiadat penyembah berhala dan banyak diantaranya yang masuk agama
berhala itu.
Maka Tuhan mengutus
Nabi Musa untuk membawa mereka kembali kekepercayaan yang benar.
Setelah Nabi Musa
menetap di gurun Sinai, datanglah perintah Tuhan kepadanya untuk naik kegunung
Thursina, untuk menerima wahyu pertama, yaitu menerima kitab suci Taurat yang
akan menjadikan tuntunan bagi Bani Israil.
Kepergian Musa itu
digunakan oleh Bani Israil untuk bermaksud maksiat dan
penyimpangan-penyimpangan dari ajaran Nabi Musa. Kesempatan ini telah digunakan
pula oleh seorang yang bernama Samiri untuk membuat patung emas yang berupa
anak lembu dan dipropagandakannya bahwa itulah yang disebut Tuhan, dan
diajaklah mereka untuk menyembahnya. Walaupun Nabi Musa telah menitipkan
pimpinan Bani Israil kepada Harun a.s., tetapi mereka telah terpedaya oleh
bujukan Samiri dan tidak lagi menerima nasihat Nabi Harun a.s.
Setelah Nabi Musa
datang kembali dari bukit Thursina, didapatinya mereka banyak yang sesat, maka
murkalah beliau dan seluruhnya mereka semua segera taubat kepada Tuhan.
Demikianlah suatu contoh kesesatan Bani Israil.
Setelah empat puluh
tahun Nabi Musa memimpin bangsa Israil digurun Sinai, beliau dengan tabah
menyampaikan risalah Tuhan kepada mereka, tentang segenap hukum yang perlu
mengenai kepercayaan ibadah dan pergaulan sudah disimpulkan didalam Taurat.
6. NABI
MUSA A.S. WAFAT
Setelah selesai
menunaikan tugas kerasulannya, pada suatu ketika naiklah beliau kepegunungan
NEBO bersama beberapa orang Israil. Dari sana beliau memandang dan menunjuk
kearah tanah Kan'an, serta mengatakan kepada mereka, bahwa kesanalah mereka
akan pergi dan berdiam kelak, yaitu daerah yang terletak dekat lembah sungai
Yordan sampai daerah baratnya.
Sejenak kemudian Nabi
Musa a.s. membaringkan dirinya ditempat itu, dan terus berpulang kerahmatullah
dalam usia seratus duapuluh tahun. Tapi sampai sekarang makam kuburan beliau
belum diketahui orang. Adapun Nabi Harun a.s. wafat lebih dahulu empat tahun
dari Nabi Musa dan dimakamkan digunung Hor, yang sekarang bernama Jabal Harun.
7. POKOK-POKOK
AJARAN AGAMA YAHUDI
Agama yang dipusakakan
Nabi Musa a.s. kepada Bani Israil adalah agama "Tauhid" dan isi kitab
Taurat yang utama ialah sepuluh perintah atau hukum yang sepuluh, yang wajib
dijunjung tinggi oleh setiap orang Israil.
Isiperintah yang sepuluh itu ialah
:
- Janganlah
kamu memuja sesuatu, Kecuali Allah (Jehovah).
- Janganlah
memuja patung-patung berhala.
- Janganlah
memakai nama Allah untuk berbuat yang tidak hak.
- Janganlah
bekerja dihari yang ke-7 dari minggu itu dan hormatilah hari itu (sabtu)
sebagai hari suci.
- Jangalah
tidak menghormati ayah dan ibu.
- Janganlah
membunuh sesama manusia.
- Janganlah
berzina.
- Janganlah
mencuri.
- Janganlah
bersumpah atau memberi keterangan yang palsu.
- Janganlah
iri hati atau mengingini hak milik orang lain.
8. BEBERAPA
IBADAH UPACARA AGAMA
- Salat
dan doa
Salat dan doa dilakukan
tiga kali sehari. Pertama waktu pagi kira-kira jam tiga. Cara berdoa dengan
mengadah keatas sedang kedua tangannya ditadahkan.
- Puasa
Puasa yang diwajibkan
ialah pada hari pengampunan besar. Selain hari itu dilakukan dengan sukarela.
Orang-orang Yahudi golongan Farisi biasa berpuasa dengan secara sukarela pada
hari Senin dan Kamis.
- Qurban
Ada beberapa macam qurban.
1. Qurban
pengampunan atau qurban dosa.
Yang dilakukan oleh para imam pada
hari pengampunan besar. Binatang yang diqurbankan sesuai dengan kedudukan
orang-orang yang berqurban.
2. Qurban
kesalahan.
Yaitu setelah seseorang terlanjur
berbuat kesalahan umpamanya mencuri dan sebagainya, setelah meminta maaf dan
ampun wajib pula berqurban.
3. Qurban
kebaktian.
Yaitu untuk menunjukkan syukur
kepada Tuhan bila memperoleh nikmat. Termasuk juga dalam hal ini qurban secara
sukarela.
4. Qurban
penyucian.
Yaitu ada beberapa hal yang
menyebabkan orang dianggap bernajis. Untuk mensucikan kembali bila dating
waktunya orang itu disuruh berqurban, seperti:
a. Sesudah
menjamah mayat, seseorang dianggap najis tujuh hari lamanya.
b. Sesudah
makan binatang yang haram.
c. Bila
terdapat seseorang yang berpenyakit kusta ia harus diperiksa oleh imam dan bila
ternyata benar bahwa ia berpenyakit kusta, maka ia harus disingkirkan keluar
kota.
d. Seorang
ibu yang baru melahirkan dianggap bernajis. Bila anaknya lelaki dianggap
bernajis selama empat puluh hari dan jika anaknya perempuan selama delapan
puluh hari.
- Pengampunan
dosa
Hari pengampunan dosa jatuh pada
hari kesepuluh dari bulan ketujuh. Pada hari itu wajib berpuasa sebagai tanda
penjelasan atas dosa yang lalu dan dijadikan hari istirahat untuk orang Israil.
Pagi-pagi benar Imam Besar mandi, ia memintakan ampun, kemudian ia memakai
pakaian resmi. Imam berqurban seekor lembu dan seekor kambing untuk qurban
bakaran. Setelah memotong qurban untuk semua orang Israil, maka Imam Besar itu
mandi, kemudian memakai pakaian biasa maka selesailah upacara pengampunan.
- Berkhitan
Anak-anak laki-laki wajib dikhitan
pada hari yang kedelapan dari usia anak itu.
- Paskah
Artinya berlalu tanpa diganggu.
Upacara ini mula-mula dilakukan oleh Nabi Musa a.s. untuk mensyukuri karena
keluar Mesir dengan selamat. Daging itu dimakan dengan ragi yang pahit. Pada
upacara ini diadakan perjamuan menyembelih kambing. Setelah dibersihkan dan
dibakar kemudian dimakan, tapi tulang-tulangnya tidak boleh dipatahkan. Daging
itu dimakan dengan ragi yang pahit. Ini adalah tamsil dari kehidupan yang pahit
dan getir dinegeri Mesir. Hari Paskah itu sampai sekarang masih tetap menjadi
upacara yang penting bagi orang Yahudi.
- Pantekosta
Pantekosta artinya hari yang
kelimapuluh, sesudah berlalunya hari Paskah, yaitu suatu upacara iringan dan
susulan untuk mensyukuri ni'mat Tuhan dengan menghidangkan roti hasil panen
tahun itu. Kemudian orang-orang Yahudi dibelakang Nabi Musa menjadikan
Pantekosta ini sebagai upacara turunnya kitab Taurat. Hal ini sebenarnya
tidaklah tepat karena turunnya Taurat jauh kemudian dari upacara Pantekosta
yang pertama.
9. HUKUM
MUAMALAT AGAMA ISRAIL
Dalam agama Israil yang
dituntunkan oleh kitab Taurat terdapat juga bebagai syariat dan
peraturan-peraturan diantaranya yang berhubungan dengan masyarakat (muamalat)
yaitu:
- Polygami
dibolehkan, tetapi harus menurut ketentuan seperti tersebut dalam Ulangan
fasal 21 : 15, 16, 17.
- Zina
dihukum bunuh.
- Perceraian
dibolehkan jika keadaan mendesak, tapi si istri yang diceritakan itu tidak
boleh dikawini lagi oleh bekas suaminya itu. (Ulangan 1 – 4).
- Anak
perempuan dibolehkan kawin dengan laki-laki dari suku bapanja (Bilangan
36).
- Orang
Israil dilarang kawin dengan wanita Kan'an yang kafir (Ulangan 3).
- Janda
kematian suami yang tiada beranak wajib dikawini oleh saudara suaminya yang
laki-laki, kalau tidak ada hendaklah oleh familinya yang dekat.
- Perhambaan
diperbolehkan, yaitu hamba yang berasal dari tawanan perang, pembelian,
atau dari turunan budak juga. Kalau ia dilukai oleh tuannya, ia wajib
dibebaskan dari perhambaan.
- Hukum
mati dilakukan dengan pelemparan batu.
- Hukuman
badan dilakukan dengan pencambukan 10 kali.
- Dalam
perkara pembunuhan dilakukan qisas dengan pembunuhan pula oleh family yang
dibunuh.
10. BANI
ISRAIL SEPENINGGAL NABI MUSA A.S.
Setelah tenaga dan
kekuatan mereka dirasa cukup mulailah mereka meneruskan wasiat Nabi Musa untuk
kembali dari gurun Sinai menuju ke Kan'an yang sekarang dinamakan palestina.
Sejak Nabi Ya'qub
meninggalkan Kan'an, Bani Israil dengan anak-anak cucunya memasuki Kan'an
kembali dalam jarak 500 tahun.
Setelah Bani Israil
berdiam di Palestina dan menjadi petani dan penanam pohon zaitun dan anggur,
maka mereka mengalami perubahan cara hidupnya.
Pemindahan dari gurun
Sinai ke Palestina itu dipimpin oleh Yusya'. Dan berturut-turut setelah Yusya'
timbul di tengah-tengah mereka Nabi-nabi yang selalu memimpin mereka dalam
agama dan masyarakat serta menentukan hukum Taurat kepada mereka.
Pada tahun 1042 sebelum
Masehi, Saul Benjamin (Thalut) diangkat menjadi raja orang Israil yang pertama.
Kedudukan Thalut menjadi
raja Israil digantikan oleh Nabi Dawud a.s. (1012 972 s.M.) sesuai dengan janji Thalut kepada
Dawud, ketika Dawud a.s. dapat menewaskan raja Thalut dalam suatu peperangan.
Semenjak itulah Bani
Israil menjadi kuat, terutama dizaman Nabi Sulaiman a.s. putera Nabi Dawud yang
menjadi raja Bani Israil mencapai puncak kejayaan yang gilang-gemilang.
Kekuasaan Israil meliputi daerah dari pinggir sungai Euphrat sampai kelaut Merah dan meliputi jazirah
Arab.
Nabi sulaiman membuat
hubungan yang baik dengan bangsa-bangsa sekelilingnya. Kerajaan Saba di Arabia
dizaman ratu Bulqis menjadi bagian kekuasaan Nabi Sulaiman. Rakyat Saba yang
menyembah dewa-dewa, matahari, bulan dan bintang-bintang, mulai diajarkan
pelajaran tauhid agama samawi. Nabi Sulaiman memerintah selama 40 tahun yaitu
dari tahun 972 dampai 932 s.M.
Dalam pemerintahan Nabi
Sulaiman a.s. telah dibangun sebuah rumah suci tempat peribadatan dan menjadi
kiblat sembahyang bagi Bani Israil.
Tempat suci yang
disebut "Baitul Muqaddas" didirikan di kota Jerussalem (Palestina) di
atas bukit Meria, panjanganya 60 hasta, lebaranya 20 hasta dan tingginya 30
hasta.
Setelah Jerussalem dan
Baitul Muqaddas dihancurkan oleh Nebukadnezar (Buchtanasar) dari Babylon, maka
kira-kira 70 tahun tahun kemudian setelah orang Israil pulang kembali ke
Palestina, maka Baitul Muqaddas itu dibangun kembali dan diperbesar dengan
pimpinan Zerubabil.
Tetapi 90 tahun
kemudian (70 tahun s.M.) karena pemberontakan bangsa Yahudi terhadap Romawi,
maka Baitul Muqaddas itu dihancurkan lagi oleh bangsa Romawi.
11. BANGSA
YAHUDI TERPECAH
Setelah Nabi Sulaiman
a.s. mangkat, timbullah persengketaan pada bangsa Yahudi. Sebagian dari mereka
memilih Rahbain putra Sulaiman menjadi Raja dan sebagian lagi menentang hal
itu. Kegentingan memuncak, keadaan yang gawat itu diakhiri dengan perang
saudara dan mereka terpecah menjadi dua kerajaan:
1. Kerajaan
Yahudi Selatan berpusat di Palestina (Jerussalem di Baitul Muqaddas).
2. Kerajaan
Israil Utara berpusat di Samuria.
Dengan dibaginya negeri
kecil itu menjadi dua kerajaan, sangat melemahkan mereka terhadap
musuh-musuhnya. Kira-kira 200 tahun sesudah Nabi Sulaiman meninggal,
orang-orang Assyria menduduki kerajaan Israil. Semua penduduknya diusir. Dalam
buku-buku tak disebutkan kemana mereka pindah. Hanya disebutkan ada sepuluh
keluarga Israil yang hilang (720 s.M.).
Kerajaan Yahudi selatan
yang berpusat di Jerussalem mempunyai tentara yang cukup kuat, sehingga dapat
melawan musuhnya, serta mempertahankan pemerintahannya sampai kira-kira 160
tahun. Kemudian bangsa Babylonia menyerbu kerajaan Yahudi Selatan dengan
pimpinan Nebukadnezar. Kekejaman yang diderita disini lebih dahsyat dari
kekejaman yang dilakukan oleh Assyria terhadap kerajaan Yahudi Utara. Bangsa
Babylonia menyerbu masuk Baitul Muqaddas, menghancurkan bangunan-bangunannya,
Haikal Nabi Sulaiman, tempat letak Kitab Taurat itu dihancurkan dibakar habis,
beribu-ribu rakyat dibunuh; tidak kurang sepuluh ribu kaum terkemuka terdiri
dari pendeta serta kepala-kepala mereka diangkut ke Babylonia dalam waktu 588 s.M.
Diantara mereka ada yang dapat melarikan diri ke Jazirah Arab dan diantaranya
Yatsrib. Dan itulah Bangsa Yahudi yang berdiam di Madinah di zaman Nabi
Muhammad s.a.w.
Seketika bangsa Persia
dibawah pimpinan Cyrus menaklukkan Babylonia dan Assyria, dibebaskannyalah
bangsa Yahudi dari perhambaan, mereka menghidupkan agama mereka kembali dan
dibolehkan pulang ke Palestina.
Setelah mereka kembali
ke Palestina, Cyrus menganjurkan agar mereka menghidupkan kembali agama mereka dan
dengan pimpinan Zerubabil mereka membangun tempat-tempat ibadah terutama Baitul
Muqaddas yang sudah tinggal puing-puingnya selama tujuh tahun, selama mereka
dibuang ke Babylonia. Mereka berusaha kembali memulihkan agama mereka yang
sudah lama tidak diketahui, upacara agama dan ibadah dikerjakan lagi.
Peristiwa penghancuran
yang telah dilakukan oleh bangsa Babylonia atas negara dan rumah suci mereka,
serta pengasingan mereka yang hampir seabad lamanya itu, telah merobah bentuk
hidup dan masyarakat mereka, apalagi dalam keagamaan, karena dengan hancurnya
kitab Taurat hilanglah pegangan mereka. Selama dalam pembangunan, para Imam dan
pendeta banyak yang sudah tidak ada lagi. Untuk menyelenggarakan hukum dan
pemerintahan kekuasaan diserahkan kepada para Pendeta yang masih ada, dan ahli
kitab, penulis-penulis dan ketua-ketua yang dinamai konis (Dewan Besar
Kependetaan).
Peristiwa-peristiwa
runtuh dan dan bangunnya kembali Palestina dan Baitul Muqaddas beberapa kali,
karena dalam abad-abad belakangan sesudah penyerangan Nebukadnezar yang dahsyat
itu orang Yahudi masih mengalami pengancuran dari berbagai bangsa, diantaranya
bangsa Assyria dan Romawi. Semenjak mangkatnya Nabi Sulaiman a.s. keadaan Bani
Israil meluncur turu, terutama sesudah penyerbuan bangsa Babylonia dan
pemusnahan Baitul Muqaddas dan Taurat, bangsa Israil tidak pernah lagi mencapai
zaman jayanya.
Keruntuhan dan bangunan
Baitul Muqaddas yang berulang-ulang ini menimbulkan perubahan dan penambahan
upacara keagamaan bangsa Yahudi, yang belum pernah ada di zaman Nabi Musa,
diantaranya ialah:
1. Pesta
Purim tanggal 14 dan 15 bulan Adar (Maret) sebagai tanda bersyukur pulang
kembali dari pembuangan Babylonia.
2. Pemulihan
Bait tanggal 25 Kielev (Desember).
3. Pembersihan
Bait oleh Judas orang Mokkababy pada tahun 165 s.M. setelah diterjemahkan oleh
bangsa Assyria.
Di zaman Herodes,
Baitul Muqaddas diperbesar dan diperluas. Tetapi karena Herodes sendiri bukan
orang Israil, ia hanya seorang Gubernur kerajaan Romawi yang berbangsa dan
beragama lain, maka usahanya atas rumah suci itu telah menimbulkan perselisihan
faham antara beberapa golongan Yahudi tentang sah atau tidak perbaikan itu.
Kira-kira Sembilan
puluh tahun sesudah perbaikan yang dilaksanakan oleh Herodes itu, 70 tahun s.M.
Baitul Muqaddas dihancurkan lagi oleh tentara Romawi karena bangsa Israil
melakukan pemberontakan.
12. TIMBULNYA
PERUBAHAN DALAM AGAMA YAHUDI
Agama Yahudi menurut
ajarannya yang dibawa oleh Nabi Musa adalah agama Tauhid; mengakui adanya Allah
Yang Maha Esa. Tetapi sesudah beliau wafat, diantara golongan bangsa Yahudi
telah merubah Tauhid ini dengan mencampurkan syirik.
Hal itu karena pengaruh
yang terbawa dalam perhubungan dan pergaulan mereka dengan bangsa-bangsa lain
yang masih musyrik, orang-orang Kan'an Assyria dan sebagainya. Begitu juga
pengaruh kebangsaan yang berlebih-lebihan yang menimbulkan keangkuhan yang
menyebabkan mereka merasa lebih dari bangsa-bangsa lain dan mereka menganggap
dirinya sebagai keluarga Tuhan yang karib. Syariat Musa makin lama makin
dipengaruhi unsur-unsur kekafiran dan makin lama dikotori oleh tambahan-tambahan
dari para ulama Yahudi sendiri. Hal ini banyak sekali disinggung dalam
Al-Qur'an. Kerusakan yang hebat diderita oleh bangsa Yahudi ialah tatkala
bangsa Yahudi pecah menjadi dua negara dan tatkala bangsa Yahudi berada dalam
pembuangan. Kembali dari pembuangan penyelewengan agama makin tampak. Teguran
dari para nabi mereka sesudah Nabi Musa, Ilyas, Ilyasa dan lain-lainnya. Tidak
mereka perhatikan. Para ulama Yahudi yang mengakui ahli Taurat telah menambah
hukum-hukum Taurat dengan Hukum-hukum mereka sendiri.
13. KITAB
TALMUD
Orang-orang Israil
mengumpulkan pengajaran-pengajaran dan syariat serta keputusan-keputusan para
ulama tentang Taurat dalam kitab yang dinamakan "TALMUD".
Kumpulan isi kitab
Talmud boleh dibagi kepada dua bagian. Pertama "Halakah" dan
"Hagadah". Hakalah artinya perjanjian-perjanjian, yaitu
tambahan-tambahan peraturan-peraturan yang tidak terdapat dalam kitab Taura,
seperti 39 matjam pekerjaan yang tidak boleh dikerjakan pada hari Sabtu, sedang
Hagadah berisi kisa tentang perkataan dan perbuatan orang-orang besar bukan isi
Taurat saja tetapi juga tentang karangan mereka menganai Messias, tentang
pengadilan yang akan dating dan sebagainya. Tegasnya kitab Talmud berisi
tentang penafsiran mereka mengenai kitab Taurat. Mereka juga masih percaya pada
kitab suci Taurat, sedang kitab Talmud hanya mengurai dari hukum Taurat, tetapi
belakangan hari kitab Talmud ini mendesak kedudukan kitab Taurat sendiri.
14. KITAB
TAURAT
Ajaran agama Yahudi
berpokok kepada ajaran-ajaran Nabi Musa a.s. dengan kitab Taurat.
Kitab Taurat adalah
kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa dan untuk tuntunan kepada
Bani Israil.
Menurut bahasa Ibrani
taurat artinya undang-undang, syariat atau peraturan. Kitab Taurat diimani oleh
ketiga agama samawi yang masih ada, Yahudi, Kristen dan Islam, hanya terdapat
perbedaan pandangan disana-sini. Orang Yahudi mengatakan bahwa yang dinamai
Taurat itu adalah kumpulan dari lima macam naskah/kitab yang ditulis oleh Nabi
Musa sendiri.
Bangsa Yahudi
menganggap bahwa yang dimaksud Taurat ialah yang meliputi buah kandungan:
1. Kitab
Kejadian
2. Kitab
Keluaran
3. Kitab
Imamat orang Lewi
4. Kitab
Bilangan
5. Kitab
Ulangan.
15. GOLONGAN
DAN MAZHAB
Dikalangan penganut
agama Yahudi timbul pula firqah atau mazhab dan golongan. Golongan ini timbul
karena perbedaan pendapat dalam menafsirkan Taurat, kepercayaan terhadap kitab
Talmud dan pembangunan kembali Baitul Muqaddas oleh Herodes yang bukan beragama
Yahudi.
Golongan-golongan mereka ialah:
- Rabbani,
yaitu golongan yang hanya mempercayai kitab Talmud. Isi Kitab Talmud
menurut mereka telah meliputi isi kitab Taurat. Dan mengenai pembangunan
kembali Baitul Muqaddas mereka berpendapat, tidaklah menghilangkan
kesuciannya.
- Al-Qurra,
yaitu golongan yang mempelajari Taurat saja dan tidak mengakui kitab Talmud.
Tentang pembangunan Baitul Muqaddas oleh Herodes sudah tentu menghilangkan
kesucian. Dalam menafsirkan Taurat mereka hanya mau berpegang kepada bunyi
dan lahir ayat, tidak mau mentakwilkan.
- Samurah,
yaitu golongan yang mempunyai kitab Taurat sendiri yang mereka anggap
sebagai Taurat asli berasal dari Nabi Musa. Golongan ini menganggap Taurat
golongan Qurra itu tidak asli dan mereka juga tidak percaya pada kitab
Talmud.
Sementara itu mengenai
cara memahamkan kitab suci orang-orang Yahudi terbagi dalam bermacam-macam
mazhab dan yang paling terkenal ialah dua Mazhabyaitu: Mazhab Farisi
(Al-Farusjin) dan Mazhab Saduqi (Saduqiyah).
1. Mazhab
Farisi, ialah mazhab yang menafsirkan Taurat cara filsafat, disesuaikan dengan
akal. Kebanyakan ahli Taurat diabad pertama Masehi tergolong dalam mazhab ini.
Di zaman Isa Al-Masih orang-orang
mazhab inilah yang paling keras menentang ajaran beliau. Paulus terkenal
sebagai seorang rasul Nasrani yang ajarannya banyak bertentangan dengan ajaran
Nabi isa juga berasal dari mazhab Farisi ini.
2. Mazhab
Saduqi, yaitu golongan yang terdapat dalam kalangan Imam-imam di Jerussalem,
mereka tidak suka bergaul dengan rakyat banyak, seolah-olah mereka golongan
yang mengangkat diri menjadi menak dalam kalangan bangsa Israil. Mereka
memahamkan agama hanya berpegang pada nash Taurat yang jelas saja. Mereka tidak
mau menerima penafsiran-penafsiran filsafat dari golongan Farisi, karena mereka
lebih tinggi dan lebih pandai dari orang banyak.
Mazhab yang lain ialah mazhab
Syalha, yaitu mazhab orang-orang yang caranya menafsirkan Taurat sangat
mementingkan jiwa ibadah dan sangat berhati-hati dalam soal-soal khilaf.
PANDANGAN
ISLAM DAN ULASAN
- Seperti
sudah diterangkan diatas Nabi Musa a.s. diutus Tuhan kepada Bani Israil
untuk mengajarkan dan mengajak mereka kembali kepada ajaran-ajaran Tauhid,
yaitu suatu agama yang dibawa oleh nenek moyang mereka Nabi Ibrahim a.s.,
karena pada waktu itu Bani Israil sudah banyak meniru adat istiadat
penyembah berhala.
Allah menurunkan wahyunya kepada
Nabi Musa untuk disampaikannya kepada kaumnya (Bani Israil), baik tentang hal
yang menyangkut kepercayaan, ibadah, pergaulan sesama manusia.
Jadi agama Yahudi dengan
keterangan-keterangan Al-Qur'an pada mulanya adalah agama Allah yang benar,
atau dengan kata lain ialah agama Islam juga.
- Perbedaan
dan perselisihan dengan agama Islam sekarang adalah disebabkan
kesesatan-kesesatan yang baru yang ditambahkan oleh para pengikutnya dan
para pemuka-pemuka Yahudi dank arena mereka tidak mau menerima agama Islam
yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. sebagai pembaharu agama
Yahudi.
- Kedatangan
Nabi Muhammad s.a.w. sebagai pembaharu agama Yahudi sebenarnya telah
dinubuwatkan oleh Nabi Musa seperti yang termaktub oleh kitab Ulangan
XVIII : 17-22.
- Wahyu
Tuhan yang disampaikan kepada Nabi Musa untuk disampaikan kepada umatnya
adalah merupakan kitab Taurat yang harus pula dipelajari oleh umat Islam.
Tetapi kitab Taurat yang asli itu sekarang sudah tidak ada lagi,
sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 14 sebagai berikut:
Artinya : "…………..dan mereka
lupakan sebagian dari yang telah Kami peringatkan kepada mereka. Dan engkau
senantiasa dapat mengenai orang-orang yang khianat diantara mereka".
Jadi yang ada sekarang ini, menurut
ayat Al-Qur'an tersebut di atas, hanyalah kitab Taurat yang sudah banyak
perubahannya da nada beberapa bagian yang hilang. Karena mereka tidak ada yang
menghafalkannya sebagaimana orang Islam menghafalkan Al-Qur'an. Menurut ahli
sejarah Barat kitab Taurat yang sekarang ini ditulis orang beberapa abad
setelah Nabi Musa a.s. wafat. Dan orang yang menulisnya ialah Uzer bin al-Kahin
pada masa raja Arthesjista yang telah memberikan izin kepadanya untuk
menuliskan Taurat itu, sewaktu ia mengizinkan Bani Israil pulang kenegerinya di
Yerussalem.
Teranglah
bahwa dengan adanya pembaruan yang mereka masukkan dalam kitab Taurat itu, maka
agama yang suci dan murni seperti yang diajarkan oleh Nabi Musa A.S. tentu
mengalami perubahan pula dan sudah bercampur baur dengan segala macam syirik
dan khufarat.
- Nabi
Muhammad s.a.w. diutus Tuhan, bukanlah hanya untuk orang Arab saja, tetapi
adalah untuk seluruh ummat manusia, termasuk Bani Israil, sebagai rahmat
Tuhan kepada alam semesta dan penutup segala Rasul dan Nabi, untuk
menyempurnakan syariat Tuhan dan mengajak seluruh ummat manusia mengesakan
serta berbakti kepada-Nya Walaupun pada dasarnya agama Yahudi juga agama
Tauhid, tetapi menurut Al Quran ajarannya-ajarannya sekarang sudah berubah
dari semula.
Perbedaan tulisan dan
ucapan nama para Rasul dan Malaikat serta istilah yang ada dalam Al Quran dan
Bijbel.
Al-Qur'an
|
Bijbel
|
Al-Qur'an
|
Bijbel
|
Adam
Ayyub
Daud/Dawud
Djalut
Djibril
Firaun
Harun
Ibrahim
Ilyas
Ilyasa
Injil
Ishak
Ismail
Imran
Isa
Ya'jud
Yahya
zakaria
|
-
Adam
-
Job
-
David
-
Goliath
-
Gabril
-
Farao
-
Aaron
-
Abraham
-
Elia
-
Elisa
-
Evangelie
-
Izak
-
Ismael
-
Amran
-
Yesus
-
Gog
-
Johannes
-
Zacharias
|
Yahudi
Ya'qub
Yunus
Yusuf
Luth
Ma'juj
Maryam
Mesir
Nasrani
Musa
Nuh
Qarun
Saba'
Sulaiman
Taurat
Thalut
Uzair
|
-
Yood
-
Yacob
-
Yona
-
Yosef
-
Lot
-
Magog
-
Maria
-
Egypte
-
Kristen
-
Mozes
-
Noach
-
Korach
-
Scheba
-
Salomo
-
Thora
-
Saul
-
Ezra
|
No comments:
Post a Comment