Friday, January 9, 2015

LAGU CHELSEA : Blue Is The Colour

Lagu ini khusus buat semua Trueblue :) cekidot!!!!!
Blue is the colour, football is the game
We’re all together and winning is our aim
So cheer us on through the sun and rain
Cos Chelsea, Chelsea is our name
Here at the bridge, weather rain or fine
We can shine all the time
Home or away, come and see us play
You’re welcome any day
Blue is the colour, football is the game
We’re all together and winning is our aim
So cheer us on through the sun and rain
Cos Chelsea, Chelsea is our name
Come to the shed and we, Il welcome you
Wear your blue and see us through
Sing loud and clear until the game is done
Sing Chelsea everyone
Blue is the colour, football is the game
We’re all together and winning is our aim
So cheer us on through the sun and rain
Cos Chelsea, Chelsea is our name
Blue is the colour, football is the game
We’re all together and winning is our aim
So cheer us on through the sun and rain
Cos Chelsea, Chelsea is our name

Monday, January 5, 2015

KENAPA SUKA BANGET SAMA CHELSEA???



KENAPA SUKA BANGET SAMA CHELSEA???
Kenapa suka banget sama Chelsea? Mungkin pertanyaan itu yang temen-temen gue tanyain ke gue selama ini. Ya… mungkin ini sudah takdir gue untuk menjadi seorang The Real Tueblue. Awal kisah gue suka sama Chelsea adalah saat menonton Liga Premier Inggris musim 2004-2005. Saat itu gue masih kelas 4 SD kalo gak salah dan belum terlalu seneng sama yang namanya bola, tapi saat itu adalah saat dimana kehidupan gue berubah 180 derajat menjadi seseorang yang gila bola, saat itu gue gak sengaja menonton pertandingan pembuka BPL antara Chelsea vs Manchester United yang dulu ditayangkan di TV7. Pertandingan dimulai dan gue pun menonton dengan santai #maklum belum tau bola, tapi gue ingat benget saat itu seorang pemain yang pake saragam biru memasukkan bola ke gawang tim yang pake seragam merah, saat itu gue gak tau namanya yang nyetak gool. Tapi ada satu pemain Chelsea bernomor punggung 8 yang menurut gue yang saat itu belum ngeh tentang bola bermain dengan apik, gue ingat banget namanya, FRANK LAMPARD. Ya.. Lampard, saat itu gue belum suka sama Chelsea tapi gue suka sama Lampard, setelah pertandingan yang akhirnya dimenangkan Chelsea 1-0 tersebut gue penasaran dengan yang namanya Lampard, dan saat itu gue jadi suka nonton acara One Stop Football yang dalam suatu sesi mengupas tuntas seorang Lampard, wahh jagoan gua nih #pikirku. Dan saat gue selalu mengupdate berita tentang Lampard yang secara tidak langsung juga mengupdate Chelsea. Pokoknya setiap ada Lampard pasti ada Chelsea, begitu juga sebaliknya, dan gue pun selalu menonton setiap Chelsea bertanding karena gue udah jadi fans Lampard, dan akhirnya kesukaan gue terhadap Lampard membuat gue secara otomatis juga suka terhadap tim Lampard yaitu Chelsea. Dan saat itu juga gue memproklamirkan diri sebagai fans Chelsea #ceileeeeh. Saat gue diajak bapak ke Alon-alon waktu itu gue minta dibeliin jersey Chelsea dgn nama Lampard di punggung. Saat Chelsea maen gue selalu make jersey itu, biar lebih greget nontonnya :D Dan semakin berjalannya waktu kecintaan gue terhadap Chelsea semakin dalam, sampai sekarang sudah hamper 10 tahun gue menjadi fans berat Chelsea, banyak suka duka menjadi fans bola, kemenangan membuat kita bangga, tapi kalo kalah siap-siap diejek habis-habisan di sekolah atau di kampus. Pokoknya ada satu pepatah untuk anda-anda yang maniak bola. Gunakan kemenangan tim jagoan anda dengan mengejek fans tim lain yang kalah sebelum anda diejek fans tim lain saat tim jagoan anda kalah. Tidak broooo, itu hanya gurauan, sesame fans harus saling respect! Betul kagak??? Betulllllllllll……
Dan selama 10 tahun gue jadi fans Chelsea banyak banget kejadian-kejadian yang begitu membekas, mulai dari saat Chelsea mengunci juara BPL musim 2004-2005 ketika Chelsea menang 0-2 di kandang Bolton dimana Lampard memborong 2 gool dan menjadi topskor Chelsea dengan 25 gool(gool yang fantastis untuk seorang gelandang) dan juara dengan perolehan poin tertinggi sepanjang sejarah BPL yakni 95 poin(rekor yang masih bertahan sampai detik ini), juga saat Chelsea mempertahankan gelar di musim 2005-2006 dimana pertandingan penentu adalah saat Chelsea mengalahkan Manchester United 3-0 di Stamford Bridge dimana gool-gool dicetak William Gallas, Joe Cole, dan Ricardo Carvalho. Juga kenangan menyedihkan saat Chelsea ditinggal The Special One Jose Mourinho yang saat itu pergi akibat berselisih dengan sang pemilik Chelsea Roman Abramovich. Juga kenangan pahit saat final Liga Champions 2008 yang mempertemukan All English Final antara Chelsea vs Manchester United, MU unggul lebih dulu di menit 28 lewat Cristiano Ronaldo dan dibalas Frank Lampard di menit 45. Hingga 90 menit usai skor tetap 1-1 dan pertandingan dilanjutkan ke 2x15 menit. Menjelang laga usai striker Chelsea Didier Drogba diusir wasit akibat menampar bek MU Nemanja Vidic, hingga akhir skor tetap 1-1 dan penentuan juara terpaksa ditentukan lewat drama adu penalty. 2 penendang pertama masing-masing kubu sukses menjalankan tugasnya yaitu Michael Ballack dan Julliano Belleti di kubu Chelsea dan Carlos Tevez dan Anderson di kubu MU, penendang ketiga Chelsea Frank Lampard juga sukses menjalankan tugasnya tapi penendang ketiga MU yaitu Ronaldo gagal karena tendangannya ditepis Petr Cech. Penendang ke empat masing-masing tim juga sukses, satelah itu penendang kelima MU kembali sukses, hingga akhirnya penendang terakhir dari Chelsea yaitu sang kapten John Terry, jika masuk berarti Chelsea juara, namun apa yang terjadi sungguh diluar dugaan, Terry terpeleset dan tendangannya membentur tiang gawang dan keluar. Kegagalan Terry membuat mental penggawa Chelsea ambruk dan bisa dimanfaatkan MU dengan baik yang akhirnya memenangkan adu penalty dan piala UCL jatuh ke tangan MU. Setahun berikutnya Chelsea menjadi korban ketidak adilan seorang wasit bernama Tom Henning Ovreboo asal Norwegia, ketika itu dalam partai semifinal Liga Champions 2009 antara Chelsea vs Barcelona, saat leg pertama di Camp Nou skuad asuhan Guss Giddink sukses menahan imbang tanpa gol tuan rumah, Chelsea pun menatap leg kedua yang berlangsung di Stamford Bridge dengan optimisme tinggi, benar saja, baru 9 menit berjalan Michael Essien sudah membawa Chelsea unggul lewat sepakan voly nya. 1-0 Chelsea memimpin secara agregat. Permainan disiplin Chelsea mampu membuat penggawa Barcelona frustasi, namun tampaknya malam itu dewi fortuna tak menaungi kubu London Biru, sangat terlihat dengan keputusan-keputusan wasit yang bias dikatakan sebuah skandal besar tahun itu, dimulai dari insiden tarikan Eric Abidal kepada Didier Drogba di kotak penalty, wasit tak menganggap itu sebagai sebuah pelanggaran, kemudian ketika Yaya Toure menarik Drogba di kotak penalty, wasit kembali tak menganggap itu sebuah pelanggaran, lalu ada insiden Florent Malouda yang dijatuhkan Dany Alves di kotak penalty, dan wasit kembali tak menggubrisnya, lalu ada handball yang sangat jelas oleh Gerrard Pique yang lagi-lagi diabaikan oleh wasit, dan nampaknya kesialan Chelsea memuncak saat Iniesta mencetak gol penyeimbang di masa injury time babak kedua, 1-1 agregat dan Barca bias lolos ke final dengan skor itu, dan menjadi penutup skandal malam itu adalah saat Chelsea memperoleh sepak pojok di detik-detik akhir, bola di eksekusi Frank Lampard dan jatuh tepat di depan Michael Ballack, Ballack menendang dan bola dengan sangat jelas mengenai tangan Samuel Eto’o. Dan Ovreboo kembali tak menganggap itu sebuah handball. Skor akhir dan agregat 1-1 dimana Barcelona lolos ke final dengan keunggulan gol tandang. Kenangan manis hadir saat musim 2009 2010 dimana Chelsea yang ditangani Carlo Ancelotti mampu meraih double winner dengan menjuarai BPL dan FA Cup. Di BPL sendiri Chelsea asuhan Don Carlo merajai Britania dengan juara ples torehan rekor 103 gol #rekor yang juga masih bertahan sampai detik ini. Juara terasa sempurna lantaran Chelsea di musim itu berhasil mengalahkan semua anggota Big Four saat itu kandang-tandang yaitu Manchester United (1-0 kandang, 1-2 tandang), Arsenal (2-0 kandang, 0-3 tandang), dan Liverpool (2-0 kandang, 0-2 tandang). #fantastic!!! Di FA Cup sendiri Chelsea berhasil mengalahkan Portsmouth dengan skor tipis 1-0 di Wembley. Tahun bersejarah bagi Chelsea J namun di musim berikutnya Ancelotti harus rela lengser dari jabatannya akibat gagal mempersembahkan 1 tropy pun untuk Chelsea. King Carlo pergi dan datanglah seorang pria jenius #katanya dari Portugal yang di gadang-gadang The Next Special One, ya… Andre Villas-Boas, AVB biasa dipanggil menjalani musim yang sangat berat di Chelsea, salah satu masalah terbesarnya adalah factor usia (AVB 34 tahun saat itu) yang sepantaran dengan para penggawa senior Chelsea macam John Terry (32 tahun), Frank Lampard (34 tahun), dan Didier Drogba (34 tahun). Karir AVB pun cukup singkat, setengah musim lebih. Dan dia meninggalkan Chelsea dalam keadaan kritis, posisi 6 di BPL, imbang 1-1 melawan Birmingham di FA Cup yang mengharuskan Chelsea menjalani laga ulangan yang berat di kandang Birmingham, dan tertinggal agregat 1-3 dari Napoli di Liga Champions. Lalu datanglah sosok dari internal Chelsea yang tak begitu terkenal namun adalah seorang Chelsea sejati, seorang legenda klub, ya…. Roberto Di Matteo. Bal seorang magician Pak Ogah biasa dipanggil merubah Chelse yang dalam keadaan sekarat menjadi seperti Chelsea yang kembali disegani. Mulai dari partai BPL pertamanya kontra Stoke City yang dimenangkannya 1-0, dilanjutkan dengan kemenangan atas Birmingham 0-2 yang membuat Chelsea lolos ke babak selanjutnya, dan puncaknya ketika membalikkan ketinggalan 1-3 atas Napoli menjadi kemenangan 4-1 yang membuat agregat menjadi 5-4 untuk Chelsea, Chelsea pun lolos dari lubang jarum. Dongeng tentang Di Matteo pun berlanjut, Chelsea berhasil mencapai final FA Cup melawan Liverpool, pertandingan akhirnya berhasil dimenangkan Si Biru dengan skor 2-1.  Di Liga Champions sendiri Chelsea mencapai babak semifinal dimana harus berhadapan dengan raksasa Catalan Barcelona, leg pertama berlangsung di Stamford Bridge, media-media pun memprediksi final sudah jadi milik El Barca, namun spirit Chelsea mementahkan segala prediksi, dengan pertahanan yang kokoh Barca tak mampu menjebol gawang Petr Cech, dengan total shoot yang mencapai 20 tembakan tak ada satu pun yang bersarang di jala Cech, sebaliknya Chelsea menunjukkan betapa efektifnya mereka, dengan tendangan ke gawang yang hanya 1 (satu) Chelsea mampu mencetak gol lewat sontekan Didier Drogba. Pertandingan pun berakhir dan Chelsea terbang ke Catalan dengan keunggulan agregat 1-0. Di Camp Nou sendiri seperti yang sudah diprediksi banyak orang Barca kembali menggempur pertahanan Chelsea dengan Tiki-Takanya. Pertahanan Chelsea pun jebil juga lewat sontekan Sergio Busquet, petaka bagi Chelsea kembali dating saat sang kapten John Terry mendapat kartu merah dari wasit Cuneyt Cakir dari Turki yang membuat Chelsea harus bermain dengan 10 pemain di sisa waktu, public Camp Nou pun berfikir tim kesayangannya akan menang besar, benar saja, tak berapa lama kemudian Barca kembali menambah keunggulannya menjadi 2-0 lewat plessing rendah Iniesta, 2-1 Barca unggul secara agregat. Namun ternyata mental penggawa Chelsea sudah ditempa laksana baja, lewat satu serangan saja, Ramires yang menerima umpan terobosan Lampard mampu mengelabuhi Victor Valdes dengan gol chip cantik. 2-2 secara agregat. Di awal babak kedua Barca yang langsung menggempur langsung mendapatkan hadiah penalty akibat Drogba yang dituding melanggar Fabregas, padahal dalam tayangan ulang terlihat bahwa tak ada kontak antara Drogba dan Cesc, sang eksekutor adalah pemain #yang katanya terbaik di dunia Lionel Messi. Perlu dicatat bahwa Messi ini belum pernah sekalipun menjebol gawang Chelsea, jika dia berhasil maka dia akan pecah telor, namun ternyata keberuntungan mulai berpihak kepada Chelsea, tendangan keras Messi menerpa mistar gawang. Telor Messi pun belum pecah #hahaha (tertawa jahat :D) setelah penalty itu serangan Barca semakin membabi buta karena mereka sadar butuh 1 gol untuk lolos ke final, namun nampaknya final lebih menginginkan Chelsea, lewat kemelut di depan gawang Chelsea, Aslhey Cole menyapu bola ke depan, dan tak disangka sangka sudah ada seorang Fernando Torres disana, Torres yang berlari sendirian mampu mengecoh Valdes sebelum melakukan tendangan pelan mematikan ke gawang Barca, 3-2 Chelsea unggul dan Chelsea pun lolos ke final dan akan berhadapan dengan Bayern Munich. Perlu dicatat bahwa di BPL Chelsea hanya mampu finish di posisi ke 6 sehingga harusnya Chelsea tak akan bermain di UCL musim selanjutnya, namun menurut peraturan UEFA yang menyatakan bahwa juara bertahan UCL bisa bermain di musim selanjutnya membuat Chelsea bersemangat untuk menjuarai kompetisi ini untuk pertama kalinya. Namun butuh usaha ekstra keras untuk mewujudkannya, apalagi final digelar di kandang Munchen di Allianz Arena. Seperti yang sudah diprediksi banyak orang dan juga media, Bayern akan langsung mengurung Chelsea, tetapi Chelsea mampu bertahan dari serangan bertubi-tubi Bayern, namun pada menit 81 pertahanan Chelsea jebol juga lewat tandukan Thomas Muller, sebuah gol yang menurut pribadi saya saat itu sudah membunuh harapan Chelsea untuk menjuarai kompetisi ini, namun ternyata saya salah, spirit Chelsea tak se-cemen itu, lewat usaha dan kerja keras #dan juga sedikit keberuntungan, Chelsea yang memperoleh sepak pojok pertama sepanjang pertandingan itu di menit 88 mampu menyamakan kedudukan 1-1 lewat tandukan keras King Didier Drogba, harapan pun muncul. Dan hingga 90 menit pertandingan skor 1-1 tetap bertahan yang memaksa diadakan babak tambahan 2x15 menit. Di awal-awal babak extra time Bayern mendapat hadiah penalty saat Franc Ribery dijatuhkan Drogba di kotrak terlarang, sang eksekutor Arjen Roben berhadapan dengan Petr Cech, dan sekali lagi nampaknya Dewi Fortuna berpihak ke Chelsea lantaran tendangan keras Roben ke pojok kiri bawah Petr Cech mampu ditahan Cech dengan baik, #horas :D pasca penalty tersebut Bayern kembali mengurung pertahanan Chelsea namun tak ada yang berbuah gol yang membuat juara harus ditentukan lewat drama adu penalty. Penendang pertama Bayern sang kapten Philip Lamp mampu menjebol jala Cech meskipun Cech berhasil membaca arah bola, penendang pertama Chelsea Juan Mata ternyata gagal menaklukan Manuel Neuer, penendang kedua Bayern Mario Gomez juga berhasil menjebol gawang Cech, begitu juga David Luiz untuk Chelsea, penendang ketiga Bayern ternya sang kipper si Neuer dan berhasil juga membobol gawang Cech, dan langsung dibalas oleh Frank Lampard, skor sementara 3-2 untuk Bayern, penendang ke empat Bayern Ivica Olic maju dan yesssss….mampu ditepis Cech, skor menjadi 3-3 saat Cole berhasil memperdaya Neuer, penendang kelima Bayern pun maju dan ekspresi tegang tergambar di wajahnya, benar saja tendangannya berhasil di tip Cech sebelum menerpa tiang gawang. Kini harapan saya dan fans Chelsea di seluruh dunia pun ada di pundak Didier Drogba, Drogba maju dengan tenang, cmon Didier! Drogba shoot dan goooooooooooooooooooooooooooollllllllllllllllllllllllllllllllll!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! teriak saya waktu itu dan tentunya fans Chelsea di seluruh dunia. Chelsea pun juara Liga Champions untuk pertama kalinya sepanjang sejarah yang membuat saya nangis terharu waktu itu. Next UEFA Champions Leagua, Here We Go! 
Cerita pun berlanjut mulai dari dijadikannya Di Matteo menjadi manager setelah sebelumnya hanya menjadi caretaker. Yang akhirnya Di Matteo juga dipecat akibat serentetan hasil minor. Setelah itu fans Chelsea dibuat berang dengan keputusan manajemen Chelsea yang mengontrak Rafa Benitez sebagai manajer sampai akhir musim. Meskipun sempat dimusuhi fans Chelsea akibat kejadian di masa lalu sewaktu Rafa melatih Liverpool Benitez tetap mampu mempersembahkan Tropy #memalukan Europa League. Rafa Benitez pergi dan datanglah sosok yang begitu dicintai public Stamford Bridge, siapa lagi kalau bukan Jose Mourinho. Namun musim pertama di Chelsea tak berjalan lancer karena Chelsea gagal memenangkan 1 tropy pun. Namun hal ini tak perlu dirisaukan karena Chelsea masih dalam masa transisi dan barisan striker yang mandul. Musim 2014-2015 pun dimulai dan Mourinho berhasil menambal kekurangan di musim sebelumnya. Mou membuang ketiga strikernya, Torres, Ba, dan Eto’o pergi dan datanglah predator La Liga Diego Costa, sang legenda yang pulang Didier Drogba, dan striker lumayan Loic Remy. Mou juga mendatangakan maestro lini tengah Barca Cesc Fabregas untuk menggantikan Frank Lampard yang secara mengejutkan hengkang ke Man City dengan status pinjaman dari New York City FC. Mou juga menarik pulang kipper yang dipinjamkan ke Atletico Madrid Thibaut Courtois yang akhirnya mampu menggeser Petr Cech sebagai kipper utama Chelsea. Chelsea pun tampil digdaya di musim ini dengan terus berada di puncak klasemen BPL meskipun mulai dikejar oleh Man City. Dan mari kawan-kawan Trueblue kita berdoa semoga tim kesayangan kita Chelsea mampu menyapu bersih semua tropy musim ini. BPL, FA, COC, UCL. Difficult but Impossible is Nothing.
KEEP THE BLUE FLAG FLYING HIGH

MAGANG DI DAIHATSU KYUSHU JEPANG

Ohayou gozaimasu… Konnichiwa… Konbanwa… bagi minnasan semuanya, gak kerasa ya udah lama banget gak posting dimari. Ini blog udah k...