- Pengertian dan fungsi dasar system Plan
Programmable Logic
Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user
friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat
kesulitan yang beraneka ragam.Definisi Programmable Logic
Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi
secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana
sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara
internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik
seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk
mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog.
Berdasarkan namanya konsep PLC
adalah sebagai berikut :
- Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
- Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
- Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan
suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat
diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang
tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC
ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan
bila program yang telah dibuat dengan
menggunakan software yang sesuai
dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan
input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang
kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan
yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian
sistem yang memiliki output banyak.
Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas.
Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus . Secara
umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
- Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
- Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus
adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa
PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut.
CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan
lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk
benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah
menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian
instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang
tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan
aktuator atau peralatan lainnya.
- Elemen Dasar PLC
Bagian-Bagian PLC
:Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:
- Central processing unit (CPU).Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC, karena
bagian ini merupakan bagian yang melakukan operasi / pemrosesan program
yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan atas
semua operasional kerja PLC, transfer informasi melalui internal bus
antara PLC, memory dan unit I/O.
Bagian CPU ini antara lain adalah : - Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
- Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile, tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat
- Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatileyang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak
Processor, adalah bagian yang
mengontrol supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke
bagian yang lain, bagian ini berisi
- rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya
- Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.
- Programmer / monitor (PM).Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan Dengan adanyaMonitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.
Modul input / output (I/O).Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik
dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses.
Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya
tergantung dari input yang akan digunakan.
Jika input adalah limit
switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC.
Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan
ADC (Analog to Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan
untuk input yang berupa variable seperti temperatur, kecepatan,
tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point setiap
modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh
prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil
pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu
dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 volt DC dengan informasi
diluar sistem tegangan yang
- bervariasi antara 24 – 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul outputyang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.
PLC memiliki peralatan input dan
output serta peralatan penunjang yaitu
- Peralatan Input
- Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya PLC memproses sinyal tersebut untuk mengendalikan peralatan output.Peralatan input itu antara lain:
- Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar togel, saklar batas, saklar level, saklar tekan, saklar proximity.
- Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu, sensor level.
- Rotary encoder
- Peralatan Output
- Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan output yang dikendalikan Peralatan output itu misalnya:
- Kontaktor
- Motor listrik
- Lampu
- Buzer
- Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang adalah peralatan
yang digunakan dalam sistem kendali PLC, tetapi bukan merupakan bagian dari
sistem secara nyata. Maksudnya,peralatan ini digunakan untuk
- keperluan tertentu yang tidak berkaitan dengan aktifitas pegendalian. Peralatan penunjang itu, antara lain :
- berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, software ladder, konsol pemprogram,programmableterminal, dan sebagainya.
- Berbagai software ladder, yaitu: SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer.
- Berbagai jenis memori luar, yaitu: disket, CD , flash disk.
- Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer, misalnya printer, plotter
- Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain.
- The Program Recorder / Player.Alat ini digunakan untuk menyimpan program dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem floopy disk. Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan adanya hard disk yang digunakan untuk pemrograman dan perekaman. Program yang telah direkam ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program aslinya hilang atau mengalami kesalahan.
Untuk operasi yang besar,
kemungkinan lain adalah menghubungkan CPU dengan komputer utama (master
computer) yang biasanya digunakan pada pabrik besar atau proses yang mengkoodinasi
banyak Sistem PLC .
Pada masa kini PLC dibagi menjadi
beberapa tipe yang dibedakan berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat
dibagi menjadi jenis-jenis berikut:
- Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
- Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output, modul komunikasi) menjadi satuUmumnya berukuran kecil (compact)
- Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diexpand
- Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
Berikut ini contoh PLC compact dari Allen Bradley.
Sumber : Allen Braley, PLC
MicroLogix Catalogue
- Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
- Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul – modul Berukuran besar
- Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah lebih banyak)
- Memungkinkan penambahan modul – modul khusus
Berikut ini contoh PLC
modular dari Omron.
Sistem PLC (Progammable Logic
Controller)
Sistem PLC memiliki tiga komponen
utama yaitu unit prosesor, bagian masukan/keluaran, dan perangkat
pemrograman. Fungsi kerja dari ketiga komponen tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 1. Diagram kerja tiga
komponen utama sistem PLC
- Unit Prosesor
Prosesor adalah bagian pemroses dari
sistem PLC yang akan membuat keputusan logika. Keputusan yang telah dibuat
berdasarkan pada program yang telah disimpankan pada memori. Prosesor adalah
bagian dari Central Processing Unit(CPU) dari PLC yang akan menerima,
menganalisa, memproses dan memberikan informasi ke modul keluaran. Di
dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan dari ribuan relai. Hal
tersebut bukan berarti di dalamnya terdapat banyak relai dalam ukuran
yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian elektronika digital yang dapat
difungsikan sebagai kontak NO dan NC relai.
Memori berfungsi sebagai tempat di
mana informasi tersebut disimpan. Ada bermacam-macam jenis serpih memori
dalam bentuk Integrated Circuits (IC). Salah satu jenis memori yang
digunakan dalam CPU PLC adalah Random Access Memory(RAM). Satu kerugian
dari jenis memori tersebut adalah diperlukannya catu daya untuk menjaga agar
memori tetap bekerja. Pada aplikasi PLC diperlukan catu daya cadangan yang
digunakan untuk menjaga agar isi dari memori tidak hilang apabila tiba-tiba
catu daya hilang.
Read Only Memory (ROM) adalah
jenis memori yang semi permanent dan tidak dapat diubah dengan pengubah
program. Memori tersebut hanya digunakan untuk membaca saja dan jenis memori
tersebut tidak memerlukan catu daya cadangan karena isi memori tidak hilang
meskipun catu daya terputus.
Programmable Read Only
Memory (PROM) adalah jenis lain dari memori yang bekerja hampir menyerupai
ROM, dengan satu pengecualian yaitu bisa diprogram. PROM dirancang untuk diisi
dengan program yang terprogram. Apabila data dapat diubah, maka dapat diadakan
pemrograman. Pemrograman ulang dari PROM, membutuhkan perlengkapan khusus
yaitu PROM Programmer di mana PLC sendiri tidak dapat melakukannya.
- Perangkat dan Modul Masukan
Perangkat masukan merupakan
perangkat keras yang dapat digunakan untuk memberikan sinyal kepada modul
masukan. Sistem PLC dapat memiliki jumlah perangkat masukan sesuai dengan
sistem yang diinginkan. Fungsi dari perangkat masukan untuk memberikan perintah
khusus sesuai dengan kinerja perangkat masukan yang digunakan, misalnya
menjalankan atau menghentikan motor. Dalam hal tersebut seperti misalnya,
perangkat masukan yang digunakan adalah push button yang bekerja
secara Normally Open (NO) ataupun Normally Close (NC). Ada
bermacam-macam perangkat masukan yang dapat digunakan dalam pembentukan suatu
sistem kendali seperti misalnya : selector switches, foot switches, flow
switches, sensors dan lain-lain. Gambar 2 memperlihatkan
simbol-simbol perangkat masukan yang sering digunakan pada sistem kendali.
- Perangkat dan Modul Keluaran
Perangkat keluaran adalah
komponen-komponen yang memerlukan sinyal untuk mengaktifkan komponen tersebut.
Pada sistem PLC dapat mempunyai beberapa perangkat keluaran seperti motor
listrik, lampu indikator, sirine dan lain-lain.
. Pemograman
PLC (Progammable Logic Controller)
Pemrograman PLC adalah memasukkan
instruksi-instruksi dasar PLC yang telah membentuk logika pengendalian suatu
sistem kendali yang diinginkan. Bahasa pemrograman biasanya telah disesuaikan
dengan ketentuan dari pembuat PLC itu sendiri. Dalam hal ini setiap pembuat PLC
memberikan aturan-aturan tertentu yang sudah disesuaikan dengan pemrograman CPU
yang digunakan pada PLC tersebut. Program yang digunakan dalam pemrograman PLC
tergantung dari jenis atau merek PLC itu sendiri. Jika PLC yang akan
dijadikan sebagai bahan penelitian menggunakan PLC merek Omron maka program
yang digunakan adalah Syswin. Sedangkan seri Syswin yang digunakan adalah
Syswin 3.4.
Program yang akan dimasukkan ke
dalam PLC sebagai perintah adalah menggunakan Diagram Tangga (Ladder
Diagram). Ladder logic adalah bahasa pemrograman dengan bahasa grafik
atau bahasa yang digambar secara grafik. Pemrogram dengan mudah menggambar
skematik diagram dari program pada layar. Hal tersebut menyerupai diagram dasar
yang digunakan pada logika kendali sistem kontrol panel di mana ketentuan
instruksi terdiri dari koil-koil, NO, NC dan dalam bentuk penyimbolan.
- Pendekatan Pemeliharaan yang diperlukan/dipilih
- PREVENTIVE MAINTENANCE
Definisi Preventive
Maintenance :
• Perawatan yang bertujuan menjaga peralatan dan fasilitas dalam kondisi operasi yang memuaskan dengan melakukan pemeriksaan sistematis, deteksi, dan koreksi kegagalan baru baik sebelum terjadi atau sebelum kegagalan berkembang menjadi kegagalan yang lebih besar.
• Maintenance, termasuk testing, pengukuran, adjustments, dan penggantian spare part, hal ini dilakukan untuk mencegah kegagalan sebelum hal tersebut benar-benar terjadi.
• Perawatan yang bertujuan menjaga peralatan dan fasilitas dalam kondisi operasi yang memuaskan dengan melakukan pemeriksaan sistematis, deteksi, dan koreksi kegagalan baru baik sebelum terjadi atau sebelum kegagalan berkembang menjadi kegagalan yang lebih besar.
• Maintenance, termasuk testing, pengukuran, adjustments, dan penggantian spare part, hal ini dilakukan untuk mencegah kegagalan sebelum hal tersebut benar-benar terjadi.
Beberapa keuntungan jika kita
melakukan Preventive Maintenance adalah sbb:
• Peningkatan kehandalan sistem.
• Penurunan biaya penggantian.
• Penurunan downtime sistem.
• Lebih baik dalam manajemen persediaan suku cadang.
• Peningkatan kehandalan sistem.
• Penurunan biaya penggantian.
• Penurunan downtime sistem.
• Lebih baik dalam manajemen persediaan suku cadang.
Preventive Maintenance dapat
diterapkan untuk semua peralatan, namun dalam artikel ini akan dikhususkan pada
PLC system. Seperti kita ketahui PLC merupakan peralatan yang sangat penting
dalam sebuah plant.Kegagalan pada system ini dapat menyebabkan partial plant
shutdown maupun total plant shutdown.Untuk itulah perawatan pada system ini
sangatlah penting untuk dilakukan.Dengan demikian kemungkinan kegagalan dapat
dikurangi.
- Parameter Fisik dan Kinerja Sistem Dalam Pemeliharaan PLC
Parameter fisik dan non fisik yang
perlu di perhatikan
- Aspek fisik yang perlu di perhatikan:
- Tingkat Deposit debu pada perangkat
- Ditandai dengan adanya penebalan debu pada sekitar perangkat PLC
- Timbulnya korosi
- Ditandai dengan adanya perubahan wana dari logam.logam menjadi kusam
- Genangan air pada sekitar tempat instalasi PLC
- Diakibatkan kurang terawatnya tempat kerja
- Aspek non fisik yang perlu di perhatikan:
Selain parameter fisik dari PLC
parameter non fisik juga mempengaruhi kinerja system dari PLC yang mulai tidak
normal.kinerja non fisik yang perlu di perhatikan antara lain yaitu:
- Nilai tegangan kerja.
- Nilai dari tegangan kerja pada PLC harus pada nilai tegangan kerja standart/acuan
- NilaiArus saat beroprasi
- Nilai dari arus Iput maupun output harus di perhatikan.karan dapat mempengaruhi kinerja system(sesuai dengan parameter)
- Suhu pada saat peroperasi
- Suhu pada saat beroprasi juga sangat mempengaruhi system pada saat beroprasi.karenamerupakan salah satu aspek yang sangat penting dari PLC (harus pada suhu yang di tetapkan)
- Start up ketika system pertama di jalankan.
- Electrical noise
- Antivirus
- Metoda Monitoring.
Dalam monitoring PLC dapat
menerapkan metoda monitoring sebagai berikut”.
AspekFisik
- Monitoring tingkat deposit (ketebalan) debu pada plc dengan cara melakukan peninjauan rutin dan peninjuan secara visual.
- monitoring korosi pada system karena akibat factor lingkungan,dengan melakukan tinjauan rutin dengan cara visual
- memonitoring adanya genangan air pada tempat instalasi.ruang kerja dari plc dengan melakukan peminjauan visual secara rutin dapa tempat kerja
Apek Non Fisik
- memonitoring tengan kerja pada (I/O) dengan cara melakukan pengukuran pada input maupun output dari PLC (tegangan input maupun output harus sama dengan tegangan referensi yang di terapkan)
- memonitoring arus input maupun arus output pada saat system PLC sedang beroprasi dengan cara menggunakan alat ukur.arus input maupun nilai arus input maupun arus output harus tidak melebihi nilai dari arus input maupun arus output pada saat system sedang bekeja
- memonitoring suhu pada perangkat dengan cara melakukan pengukuran suhu ketika system mulai beroprasi.suhu pada PLC tidak boleh over heating
- PenjadualanPemeliharaan PLC
- Alat bantu ukur yang diperlukan
- Multimeter
- Oscilloscope
- Ampere meter
- TEKNIK PENGGUNAAN ALAT UKUR
Multimeter
Definisi Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (ampere-meter).
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (ampere-meter).
Jenis Multimeter
ada 2 jenis Multimeter yaitu Multimeter Analog dan Multimeter Digital.
ada 2 jenis Multimeter yaitu Multimeter Analog dan Multimeter Digital.
Cara PenggunaanMultimeter
Mari kitamulaidariskala DC Volt :
Mari kitamulaidariskala DC Volt :
- 200 mV artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 0,2 Volt
- 2 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 2 Volt
- 20 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 20 Volt
- 200 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 200 Volt
- 750 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 750 Volt
- Gunakanskalaygtepatuntukpengukuran, misalbaterai 3,6 Volt gunakanskalapada
- 20 V. Makahasilnyaakanakuratmisalterbaca 3,76 Volt.
- Jikamenggunakanskala 2Volt akanmunculangka1 (pertanda overload/melebihi
skala)
- Jikamenggunakanskala 200 V akanterbacahasilnyanamuntidakakuratmissal terbaca : 3,6 V atau 3,7 V saja (1 digit dibelakangkoma)
- Jikamenggunakan 750 V bisasajaterbacanamunhasilnyaakanterbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkanlangsungtanpakoma)
- Jikamenggunakan 750 V bisasajaterbacanamunhasilnyaakanterbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkanlangsungtanpakoma)
- Jikakabelterbalikmakahasilnyaakantetapmuncul, namuntandanegatif di depanhasilnya. Beda denganMultimeter Analog. Jikakabelterbalikjarumakanmentokkekiri.
NB :Jikamultimeteradatombol DH= Data
Hold. Jikaditekanmakahasilnyaakan freeze danbisadicatathasilnya.
Menggunakan Multimeter sebagai
Voltmeter :
1. Perhatikan object yang akandiukur. (Resistor, hambatanjalur, dll)
2. Perhatikanskalapengukuranpada Ohmmeter
3. 200 artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 200 Ohm
4. 2K artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 2000 Ohm
5. 20K artinya akan mengukurhambatan yang nilainya max 20.000 Ohm
6. 200K artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 200.000 Ohm
7. 2M artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 2.000.000 Ohm
( 2 Mega Ohm)
1. Perhatikan object yang akandiukur. (Resistor, hambatanjalur, dll)
2. Perhatikanskalapengukuranpada Ohmmeter
3. 200 artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 200 Ohm
4. 2K artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 2000 Ohm
5. 20K artinya akan mengukurhambatan yang nilainya max 20.000 Ohm
6. 200K artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 200.000 Ohm
7. 2M artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 2.000.000 Ohm
( 2 Mega Ohm)
- osciloscope
langkah pertama yang harus dilakukan
sebelum menggunakan oscilloscope adalah melakukan kalibrasi agar alat ini dapat
bekerja dengan baik. Setelah Anda menghubungkan oscilloscope ke jaringan
listrik dan menyalakannya, maka pada layar monitor harus terlihat garis lurus
mendatar yang menandakan bahwa tidak ada sinyal masukan.
Langkah kedua setelah melakukan
kalibrasi adalah mengatur fokus, x position, y position, dan intensitas
kemiringan. Dengan mengatur posisi tersebut, Anda nanti dapat melihat hasil
pengukuran yang jelas dan akan mendapatkan hasil pengukuran yang lebih cermat.
Langkah ketiga, pakai tegangan
refernsi yang ada di oscilloscope sehingga dapat melakukan kalibrasi sederhana.
ada 2 tegangan referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan yakni tegangan
persegi 2 Vpp atau 0,2 Vpp yang memiliki frekuensi 1 KHz.
Langkah keempat, menempelkan probe
di terminal tegangan acuan sehingga di layar monitor oscilloscope akan terlihat
tegangan persegi.
Catatan:
–
Jika yang dijadikan sebagai acuan adalah tegangan 2 Vpp, pada posisi 1 volt/div
harus memiliki nilai tegangan puncak ke puncak dua kotak. Sedangkan untuk
time/div 1 ms/div harus ada 1 gelombang untuk 1 kotak
–
Jika yang terlihat pada layar masih belum tepat, Anda perlu mengatur potensio
tengah pada time/div dan knob Volt/div atau pada pada potensio yang berlaber
“var”
Cara Kerja Oscilloscope
Ketika oscilloscope dihubungkan
dengan sirkuit, sinyal dari tegangan akan bergerak melewati proble ke sistem
vertikal. Bergantung pada pengaturan skala volts/div (vertikal),
attenuator bertugas memperkecil sinyal sementara itu amplifier justru
memperkuat sinyal masukan. Sinyal tersebut selanjutnya akn bergerak melwati
keping pembelok vertikal yang ada di dalam Cathode Ray Tube (CRT). Tegangan
yang disalurkan ke pelat tersebut dapat menyebabkan titik cahaya bergerak.
Tegangan negatif menyebabkan titik tersbeut menurun dan tegangan positif
menyebabkan titik tersebut naik.
Sinyal juga akan bergerak ke bagian
sistem trigger untuk melakukan sapuan horizontal. Sapuan horizontal atau
horizontal sweep mengakibatkan titik cahaya bergerak melewati layar sehingga
jika sistem horizontal mendapatkan trigger, titik cahaya akan melintasi layar
kiri ke kana dalam selang waktu tertentu. Dalam kecepatan tinggi, titik
tersebut mampu melintas di layar sampai 500.000 kali per detik. Kerja sistem
pembelok vertikal dan penyapu horizontal secara bersamaan dapat menghasilkan
pemetaan sinyal pada layar. Untuk menstabilkan sinyal berulang, maka diperlukan
trigger.
- Perencanaan Kartu Pemeliharaan PLC
A
|
- Hasil Monitoring dan Catatan Pemeliharaan Sistem
Pada bab ini peneliti belum
mendapatkan data,Dikarenakan membutuhkan waktu yang lama serta alat yang
di teliti (PLC) belum ada maka penelitian belum sampai mendapatkan hasil
penelitian dan data penelitian.
- Analisis Data
Pada bab ini peneliti belum
mendapatkan data.Dikarenakan membutuhkan waktu yang lama serta alat yang
di teliti (PLC) belum ada maka penelitian belum sampai mendapatkan hasil
penelitian dan data penelitian.
- Manual Pemeliharaan
Manual pemeliharaan pertama kali
dilakukan dengan memulai monitoring selanjutnya melakukan peninjauan aspek fisi
dan non fisik.untuk menentukan metode monitoring dan maintenance yang di
lakukan setelah menentukan metode monitoring dan maintenance yang
diperlukan,kemudian membuat laporan hasil maintenance dan monitoring,jika
terjadi kerusakan pada system plant (PLC).maka dilakukan repair yang di
tentukan pada metode pemeliharaan yang telah dibuat.
Manual pemeliharaan
- Monitoring plant : cara monitoring (PLC) monitoring plant dengan melakukan pengamatan secara bertahap dan terjadwal dengan melakukan monitoring maka dapat di susunlah metode monitoring dan maintenance yang digunakan
- Tinjauan aspek fisik : yaitu melakukan pengamatan terhadap aspek fisik yang di tentukan seperti pengamatan timbulnya korosi,tingkat deposit debu,dan adanya genangan air pada lingkungan kerja tinjauan aspek fisik dapat dilakukan pada skala yang berkala sesuai jadwal yang telah di tetapkan.
- Tinjauan aspek non fisik : yaitu melakukan pengamatan terhadap aspek non fisik seperti pengamatan suhu panas pada PLC,tegangan kerja,arus kerja,electrical noise,dan keadaan antivirus.tinjauan aspek non fisik dapat di lakukan secara bertahap sesuai dengan yang di jadwalkan pada jadwal yang telah di tetapkan.
Setah melakukan tinjauan aspek
non fisik dan aspek fisik maka dapat di susunlah metode monitoring dan metoda
maintenance yang di gunakan.dengan melihat acuan dari tinjauan aspek fisik dan
aspek non fisik.kemudian dari hasil monitoring dan maintenance yang telah
dilakukan maka di buatlah laporan pemeliharaan guna mengetahuai data-data atau
history tentang keadaan alat yang kita terapkan pemeliharaanya.dari hasil
laporan tersebut dapat kita simpulkan bagamana tindakan lanjutan seperti reapir
dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment